Minggu, 05 Juli 2015

Waiting

menunggumu itu seperti menunggu datangnya travel. dia pasti datang. tapi gatau jam berapa tepatnya dia bakalan jemput. terkadang menunggumu juga seperti menunggu bus efisiensi. aku memang sengaja datang sebelum waktunya, dan tiba-tiba kamu muncul tepat disaat aku sudah cukup lelah menunggu.

seperti siklus menstruasi yang sampai saat ini masih belum bisa aku pahami, kamu selalu bisa membuatku bertanya-tanya. "ada apa sih?" "kenapa sih?" dan jawabanmu masih saja aku tak apa-apa terkadang aku berpikir mungkin memang tidak ada apa-apa disana. tapi tak jarang pula aku melihatmu dari sudut pandang lain, kamu seperti sedang merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. dan ketika aku kembali bertanya "ada apa sih?" "kenapa sih?" akhirnya kamu mau memberikan jawaban yang sebenarnya.

seseorang pernah berkata, terkadang apa yang kamu lihat itu terlalu fokus pada masalah "ih kamu kenapa sih kok gitu aja gamau cerita?" "kenapa sih kamu bales bbm nya lama banget? lagi main yah? ga inget aku yah?". terkadang kita terlalu fokus pada diri sendiri, egois. sampai kita lupa bahwasannya yang kita hadapi itu bukan benda mati, tetapi manusia yang punya perasaan dan hidupnya ga cuma buat kamu.

"yeah akhirnya emang aku harus bisa zoom out dari masalah yang aku hadapi itu. dan disitulah aku menemukan jawaban dari setiap pertanyaan aku buat sendiri.."

"Cinta yang benar-benar cinta adalah ikhlas. cinta itu memberi tanpa pernah meminta. cinta itu mengikhlaskan. jadi dot kalo kamu mencintai seseorang, kamu harus bisa ikhlas memberi tanpa sedikitpun berharap untuk meminta. mungkin sulit pada awalnya, tapi kamu masih bisa belajar."

"berbicara tentang cinta itu berbicara soal ketulusan. Cinta itu walaupun, bukan karena. cinta itu walaupun kamu gendut, tapi aku cinta. bukan karena kamu cantik aku jadi cinta."

bagiku sih, cinta itu kamu. terlepas dari apa yang ada pada kamu, terlepas dari apa yang kamu lakukan. mungkin aku memang belum yakin, tapi aku masih punya waktu kan untuk meyakinkan diri? dan selama ini aku selalu egois. selalu saja kamu meminta maaf atas kesalahan yang tidak kamu buat. yang aku perlukan hanyalah zooming out. tapi apa? aku masih belum bisa ikhlas memberikan perhatian ini. aku masih mengharapkan balasanmu segera. aku masih tak bisa menunggu. tolong dimaafkan. sungguh aku tak berniat.

"berusaha mengerti dan tidak menuntut. kasih ruang buat pacar, ruang disini biarin dia dengan semua kegiatannya. komunikasi yang baik, utamain kualitas daripada kuantitas. jujur, kemanapun sama siapapun ngapainpun kabarin ke pasangan kita. saling mengerti aja ya jangan ngekang, jangan menuntut." itu jleb banget. but anyway thanks, for unknown somewhere out there, yang udah memancing jawaban seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tolong sertakan juga saran saran untuk mengembangkan blog ini agar lebih baik lagi..