bekerja di direktorat ini, di tingkat eselon satu-ku ini, punya tantangannya tersendiri. yaitu frekuensi mutasi pegawainya yang tinggi. mutasi pegawai itu semacam pemindahan pegawai dari suatu kantor ke kantor lain. dan FYI, kantor-kantor satker direktorat ini tersebar di seantero nusantara. dari tempat-tempat yang setiap orang mengetahuinya, sampai tempat-tempat yang bahkan tidak disebutkan dalam peta Indonesia Raya tercinta ini. saking seringnya, dalam satu tahun bisa terjadi 2-3 gelombang pemindahan pegawai. dan seorang pegawai rata-rata akan dipindahkan setiap 2 tahun sekali.
soal mutasi pegawai ini sebenarnya bukan barang baru. tapi masih saja jadi beban tersendiri bagi setiap individu. tidak terkecuali aku. aku sebagai seorang pegawai baru harus siap dengan segala kemungkinan mutasi. apalagi aku sudah menandatangani surat pernyataan bahwa aku siap ditempatkan dimanapun itu. yeah aku siap!
Mutasi berarti kita harus pindah tempat. kalau masih di jawa masih enak. dekat dengan rumah. beda provinsi? gapapa. cuma agak jauhan dikit. beda pulau? wah menyenangkan donk mencoba hal baru. di perbatasan? bisa nih makan siang di luar negeri, makan malamnya balik lagi Indonesia. udah ga ada matinya kalo masih idealis gini mah!
karena bagiku mutasi berarti pengalaman baru, tantangan baru, ilmu baru. dan semua itu terdengar sangat menyenangkan. sering teman-teman bertanya, "kamu udah ga betah banget yah di cilacap?" dan aku hanya mengatakan "bukan begitu, aku hanya gak ingin mutasi bagiku jadi beban. karena itu sudah jadi kewajibanku nantinya. dan pasti aku akan mengalami mutasi. jadi ya harus siap donk. lagipula itu pengalaman baru. kenapa enggak?"
seperti orang move on. akan selalu ada hal-hal baik ketika kita sudah mau bergerak. dan bagaimana kita bisa tahu apa yang akan terjadi kalau kita nggak merasakannya sendiri?